
Kanada pada hari Selasa (21/11/2023) akan merilis data inflasinya yang diperkirakan.. pasar sejauh ini meyakini BoC tidak menaikkan suku bunga, dan menurut pasar suku bunga, probabilitas BoC melakukan penurunan suku bunga sekitar 35%
Diperbarui • 2023-11-16
Pasangan mata uang USDJPY menghadapi tekanan pada pekan ini setelah rilis data pertumbuhan ekonomi Jepang yang justru mencatat penurunan. PDB Jepang turun 0,5% di kuartal 3. Angka ini relatif jauh di atas pertumbuhan dalam laporan sebelumnya sebesar 1,2%. Menteri Ekonomi Jepang, Yasutoshi Nishimura sebelumnya telah memperingatkan akan dampak perlambatan ekonomi global terhadap pertumbuhan ekonomi Jepang.
Yen Jepang, memasuki pertengahan kuartal ke-empat 2023 ini, menghadapi tantangan besar setelah Produk Domestik Bruto (PDB) awal Jepang untuk kuartal ketiga menunjukkan penurunan 0,5%, berbalik turun dari pertumbuhan 1,2% di kuartal sebelumnya. PDB tahunan untuk periode tersebut mengalami kontraksi sebesar 2,1% dari pertumbuhan sebelumnya yakni sebesar 4,8%.
Menteri Ekonomi Jepang Yasutoshi Nishimura telah mengeluarkan peringatan mengenai potensi dampak perlambatan ekonomi global terhadap pertumbuhan ekonomi Jepang di kuartal ketiga. Nishimura menyoroti bahwa permintaan di dalam negeri, termasuk konsumsi dan belanja modal, mencatat hasil yang mengecewakan di kuartal ketiga.
Selain itu, Bank of Japan (BoJ) telah mengurangi jumlah Obligasi Pemerintah Jepang (JGB) bertenor lima hingga 10 tahun menjadi ¥575 miliar dari sebelumnya ¥675 miliar. Selain itu, JGBs bertenor satu hingga tiga tahun mengalami penurunan menjadi ¥375 miliar dari sebelumnya ¥425 miliar.
Di sisi lain, reaksi dari data inflasi AS yang melemah tentu saja berdampak, yang memperkuat sentimen yang ada bahwa Federal Reserve AS (Fed) kemungkinan akan menahan diri dari kenaikan suku bunga dalam pertemuan mendatang. Hal ini berdampak pada imbal hasil obligasi AS, sehingga menambah tekanan terhadap Dolar AS (USD).
Nilai tukar yen terhadap dolar AS sempat mengalami penurunan tajam pada perdagangan hari Selasa, menyusul data Inflasi konsumen AS yang lebih lemah. Turunnya laju inflasi AS memperkuat sentimen yang telah merebak di pasar tentang berakhirnya siklus kenaikan suku bunga oleh the Fed.
Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan, Indeks Harga Konsumen (CPI) AS untuk bulan Oktober mengalami penurunan yang lebih rendah dari yang diperkirakan, dengan laju inflasi tahunan turun menjadi 3,2%, sedikit di bawah perkiraan untuk pertumbuhan sebesar 3,3%. CPI Inti AS mencatat kenaikan moderat sebesar 0,2%, namun masih di bawah ekspektasi 0,3%.
Turunnya angka inflasi AS, membuat yield obligasi dan dolar mengalami penurunan tajam, termasuk nilai tukar greenback terhadap yen Je[ang. Namun, USDJPY kembali pulih dari penurunan tajam tersebut, dan pasangan ini kembali diperdagangkan di sekitar level 151,00.
Divergensi kebijakan moneter yang dianut baik oleh BoJ maupun The Fed, masih menjadi faktor utama lemahnya nilai tukar yen terhadap dolar AS. Sekalipun, mungkin the Fed kembali mempertahankan suku bunganya saat ini yang membuat yield obligasi dan dolar AS melemah, kemungkinan penurunan hanya sesaat. Alasannya adalah, suku bunga BoJ saat ini yang masih di bawah minus, membuat penurunan dolar AS terhadap yen hanya sebagai efek kejut saja.
Mengawali perdagangan di awal pekan ini dengan mengkonsolidasikan kenaikan yang cukup meyakinkan di pekan lalu, kenaikan USDJPY ‘dinodai’ penurunan tajam di perdagangan hari Selasa, imbas penurunan inflasi AS. Namun demikian, grafik pada timeframe Daily dan H4 pasangan USDJPY ini masih mempertahankan tren Bullish yang cukup kuat. Ini terlihat kembalinya harga spot di area 151.00, menyentuh level atas intraday di level 151.24 dan menghapus lebih dari setengah penurunan di perdagangan kemarin.
Tren Bullish USDJPY terlihat pada harga yang saat ini kembali bergerak naik menembus lintasan Simple Moving Average (SMA) 100 dan terakhir SMA50 yang mengindikasikan keberhasilan pasangan safe haven ini membalikkan arah harga spot. Indikasi rebound USDJPY juga terlihat jelas pada indikator Relative Strength Index yang kembali naik, menembus level tengah (50).
Jika sentimen terhadap dolar AS cukup kuat, pasangan USDJPY berpotensi lanjutkan kenaikan menuju level Resistance terdekatnya terlebih dahulu di level 151.50 sebelum melanjutkan kenaikannya menuju level Resistance selanjutnya di Level 151.83. jika level R2 dapat ditembus, USDJPY berpotensi lanjutkan kenaikan menembus level 152.00.
Sebaliknya, jika yen cukup kuat membalikkan dinamika pasar, meski hanya intervensi pemerintah Jepang yang dapat melakukannya, pasangan USDJPY akan mencoba menembus level Support terdekatnya (S1) pada level 150.79 dan pasangan ini dihadapkan dengan tantangan pertama untuk menembus level krusial atau penting di level 151.00 sebelum melanjutkan penurunannya.
Kanada pada hari Selasa (21/11/2023) akan merilis data inflasinya yang diperkirakan.. pasar sejauh ini meyakini BoC tidak menaikkan suku bunga, dan menurut pasar suku bunga, probabilitas BoC melakukan penurunan suku bunga sekitar 35%
Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan, Indeks harga konsumen (CPI) tahunan AS naik 3,2% pada bulan...Efek lainnya dari data CPI kali ini adalah, dengan proyeksi tidak ada kenaikan suku bunga oleh Fed, dolar AS yang dipengaruhi
GBPUSD lanjutkan kenaikan dua hari beruntun pada perdagangan Selasa (14/11/2023) setelah sempat turun menyentuh level terendah..Pembuat kebijakan Bank of England (BoE) Huw Pill dan Katherine Mann mengungkapkan kekhawatirannya mengenai potensi
GBPUSD melanjutkan kenaikan berturut-turut di hari ketiga pada perdagangan Senin (27/11/2023) karena nada hawkish dari para pejabat Bank of England (BoE). Pasangan GBPUSD mencatat kenaikan setelah data PMI Inggris dirilis pada hari Kamis yang positif..
XAUUSD masih bergerak dalam pola konsolidasi atau sideways memasuki perdagangan sesi Eropa, Jumat (24/11/2023). Ketidakpastian mengenai jalur kenaikan suku bunga Federal Reserve (Fed) menahan para pelaku pasar untuk
Perdagangan pasar saham AS diperpendek oleh liburan Thanksgiving untuk pekan ini. Akan tetapi, kinerja pasar saham AS secara keseluruhan..Kenaikan panjang pasar saham AS baru-baru ini telah mengangkat saham dan obligasi AS hanya merupakan rebound menjelang akhir tahun
FBS menyimpan catatan data Anda untuk menjalankan website ini. Dengan menekan tombol "Setuju", Anda menyetujui kebijakan Privasi kami.
Permintaan Anda diterima.
Manajer kami akan menghubungi Anda
Permintaan panggilan balik berikutnya untuk nomor telepon ini
akan tersedia setelah
Jika Anda memiliki masalah mendesak, silakan hubungi kami melalui
Live chat
Internal error. Silahkan coba lagi
Jangan buang waktu Anda – tetap awasi dampak NFP terhadap dolar dan raup profitnya!