
Pasar saham Asia berpeluang menguat mengikuti sentiment Wall Street di akhir pekan lalu…
Pasar saham Asia turun pada perdagangan Rabu (06/09/2023), di tengah berlanjutnya kekhawatiran atas perlambatan ekonomi di Tiongkok. Sementara pasar saham Jepang mengungguli bursa lainnya karena pejabat Bank of Japan menegaskan kembali perlunya kebijakan moneter yang lebih longgar. Wall Street ditutup turun pada perdagangan Selasa dimana penurunan dipimpin oleh indeks Dow Jones karena yield Treasury meningkat seiring dengan kenaikan harga minyak. Sehingga Investor menilai ulang prospek jalur kebijakan suku bunga Fed.
Kekhawatiran akan kebangkitan kembali inflasi dan kenaikan suku bunga melemahkan pasar regional, terutama dipicu oleh lonjakan harga minyak dalam semalam, yang menurut para analis dapat menjadi faktor pemicu inflasi yang lebih tinggi. Harga minyak rally kemarin, dimana penguatan harga minyak menjadi hambatan bagi usaha Fed mengembalikan inflasi menuju 2%.
Harga minyak melonjak naik, setelah Arab Saudi mengatakan akan memperpanjang pengurangan produksi sebesar 1 juta barel per hari hingga akhir Desember. Sementara Rusia akan mempertahankan pembatasan ekspor sebesar 300.000 barel per hari hingga akhir tahun. Keduanya juga akan meninjau pemotongan tersebut setiap bulan, dan menyesuaikannya sesuai dengan kondisi pasar.
Dolar AS menguat ke level tinggi 6 bulan, terhadap mata uang utama karena ketakutan akan pertumbuhan global, terutama di Tiongkok, yang menyebabkan investor beralih menuju safe haven dolar.
Aktivitas jasa Tiongkok meningkat pada laju terlambat dalam 8 bulan di bulan Agustus, menurut survey swasta, dimana permintaan yang melemah terus berlanjut sehingga mengekang ekonomi terbesar kedua di dunia. Langkah Stimulus Tiongkok juga gagal memberikan dampak untuk meningkatkan konsumsi.
Sedangkan aktivitas jasa di zona euro jatuh dalam kontraksi, dengan laju tercepat dari perkiraan.
Perlambatan aktivitas bisnis di Tiongkok dan zona euro akan berdampak pada pertumbuhan global, sehingga investor beralih menuju asset solid yaitu safe haven dolar.
Indeks dolar naik 0,62% ke 104.8, sentuh level tertinggi dalam 6 bulan yaitu di 104.85. Euro turun 0,69% setelah sentuh level rendah 3 bulan terhadap dolar di $1.0722 dan dolar Australia jatuh 1,29% ke level rendah baru dalam 10 bulan pasca RBA mempertahankan suku bunganya tidak berubah
Harga emas jatuh karena dolar AS dan yield Treasury masih cukup kuat meski ekonomi AS mendingin, menjelang komentar beberapa pejabat Fed minggu ini. Sentimen Fed yang akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lama membatasi minat investor terhadap emas.
Pasar saham Asia berpeluang menguat mengikuti sentiment Wall Street di akhir pekan lalu…
Saham Asia dan Indeks AS futures tergelincir pada Senin pagi seiring dengan negosiasi plafon utang AS mendekati waktu kritis setelah minggu lalu gagal…
Wall Street ditutup bervariasi, dimana Dow Jones turun, sedangkan S&P500 dan Nasdaq ditutup naik Data inflasi CPI AS bulan April naik, sedikit lebih rendah dari perkiraan, memberikan indikasi bahwa Fed sukses meredakan inflasi tinggi…
Pasar saham Asia sebagian besar jatuh pada perdagangan Kamis (21/09/2023), karena prospek kenaikan suku bunga AS mengurangi daya tarik aset-aset risiko. Bank of England juga akan memutuskan suku bunganya hari ini, dengan data terbaru menunjukkan
Pasar saham Asia sebagian besar jatuh pada perdagangan Rabu (20/09/2023), karena pasar masih berada dalam sentimen risk-off menjelang keputusan suku bunga Federal Reserve, Fed diperkirakan akan bernada tetap hawkish namun membutuhkan beberapa bukti dukungan agar dolar tetap menguat
Pasar saham Asia merosot cukup dalam pada perdagangan Selasa (19/09/2023), karena kekhawatiran terhadap sektor properti Tiongkok membebani pasar Kemenkeu Janet Yellen, Senin kemarin, mengatakan tidak ada indikasi bahwa ekonomi AS memasuki fase penurunan
FBS menyimpan catatan data Anda untuk menjalankan website ini. Dengan menekan tombol "Setuju", Anda menyetujui kebijakan Privasi kami.
Permintaan Anda diterima.
Manajer kami akan menghubungi Anda
Permintaan panggilan balik berikutnya untuk nomor telepon ini
akan tersedia setelah
Jika Anda memiliki masalah mendesak, silakan hubungi kami melalui
Live chat
Internal error. Silahkan coba lagi
Jangan buang waktu Anda – tetap awasi dampak NFP terhadap dolar dan raup profitnya!