Data ISM Bangkitkan Dolar, Beige Book Indikasikan Ekonomi AS Moderat

Data ISM Bangkitkan Dolar, Beige Book Indikasikan Ekonomi AS Moderat

Pasar saham Asia sebagian besar melemah pada perdagangan Kamis (07/09/2023), setelah data perdagangan menunjukkan berlanjutnya pelemahan perekonomian Tiongkok. Sementara saham teknologi regional terpukul oleh prospek lebih banyak pembatasan oleh AS terhadap Tiongkok setelah para pejabat menolak keras dugaan terobosan chip Tiongkok. Wall Street ditutup lebih rendah pada perdagangan Rabu kemarin, dimana indeks Nasdaq turun hingga 1% setelah data sektor jasa yang dirilis lebih kuat dari perkiraan.  Ini memicu kekhawatiran inflasi yang masih mengakar sehingga suku bunga akan tetap lebih tinggi dan lebih lama.

ISM mengatakan bahwa PMI non manufaktur bulan lalu menguat ke 54.5, lebih tinggi dari perkiraan 52.5, sementara harga yang dibayarkan untuk input bisnis sektor jasa meningkat. Data ini kembali memicu potensi kenaikan suku bunga meskipun Fed diharapkan membiarkan suku bunga tidak berubah bulan ini. Namun menurut CME FedWatch Tool, peluang kenaikan suku bunga di bulan November dan Desember meningkat menjadi 48,4% dan 46,6%.

Dolar menguat ke level puncak 6 minggu, setelah rilis data ISM Non Manufactur PMI mengindikasikan tekanan inflasi yang masih ada. Indeks dolar naik 0,1% ke 104,84, dan sempat menyentuh level tinggi terkini dalam 6 bulan di 105,03. 

Presiden Fed Boston Susan Collins mengatakan bahwa bank sentral akan melanjutkan dengan hati-hati dalam melangkah pada pertemuan kebijakan berikutnya

Pemulihan dolar ini menyebabkan mata uang lain seperti euro dan sterling jatuh sentuh level rendah 3 bulan.

Laporan Beige Book milik Fed menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS masih moderat dalam beberapa minggu terakhir, dengan inflasi yang melambat di sebagian besar wilayah Amerika

Penguatan dolar mendorong yen ke level terendah 10 bulan pada hari Kamis dan membuat euro dan sterling berada dekat posisi terendah tiga bulan. Investor menaruh kepercayaan mereka pada perekonomian AS yang masih tangguh bahkan di tengah prospek pertumbuhan global yang suram.

Sementara, Gubernur Bank of England (BoE) Andrew Bailey mengatakan pada hari Rabu bahwa bank sentral "lebih dekat" ke akhir siklus kenaikan suku bunga, meskipun biaya pinjaman mungkin masih harus meningkat karena tekanan inflasi yang terus-menerus.

Harga emas melanjutkan koreksi di hari ke-5 karena yield Treasury meningkat dan juga muncul kembali harapan suku bunga tinggi untuk waktu yang lama disertai kekhawatiran pertumbuhan global sehingga investor beralih menuju safe haven dolar

Penguatan ekonomi AS, khususnya di pasar tenaga kerja, memberikan mandat pada Fed untuk melanjutkan menaikan suku bunga. Bahkan setelah beberapa anggota OPEC ingin memperpanjang masa pemangkasan output hingga akhir tahun

Outlook Dolar (USD)

UsDollarH4 - 07092023.png

Mulai Trading Sekarang-2.png

Menyerupai

Dolar Menguat Lagi, Emas Bertahan di Atas 1900
Dolar Menguat Lagi, Emas Bertahan di Atas 1900

Pasar saham Asia sebagian besar naik tajam pada perdagangan Jumat (15/09/2023), karena Tiongkok meluncurkan langkah-langkah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Indeks dolar melonjak ke level tinggi 6 bulan setelah dat akeonomi sebagian besar kuat dari perkiraan.

CPI Meningkat, Pasar Fokus ECB
CPI Meningkat, Pasar Fokus ECB

Pasar saham Asia masih bergerak naik sedikit pada perdagangan Kamis (14/09/2023), mengikuti penguatan Wall Street, karena pasar masih melihat kenaikan inflasi ini belum cukup untuk mendorong Fed untuk kembali menaikan suku bunga. Investor akan menantikan data PPI Amerika yang akan rilis malam ini setelah rilis ECB.

Jelang CPI, Dolar Menguat dan Euro Nantikan ECB Besok
Jelang CPI, Dolar Menguat dan Euro Nantikan ECB Besok

Pasar saham Asia masih bergerak mendatar di kisaran rendah pada perdagangan Rabu (13/09/2023), dimana pasar menantikan data kunci inflasi Amerika. Data inflasi ini akan menjadi pertimbangan utama langkah kebijakan moneter Fed minggu depan... menjelang rilis hasil rapat kebijakan ECB pada Kamis besok

Berita terbaru

Fed Hawkish, BOE?
Fed Hawkish, BOE?

Pasar saham Asia sebagian besar jatuh pada perdagangan Kamis (21/09/2023), karena prospek kenaikan suku bunga AS mengurangi daya tarik aset-aset risiko. Bank of England juga akan memutuskan suku bunganya hari ini, dengan data terbaru menunjukkan

Pasar Emas 'wait n see' Jelang Rilis FOMC
Pasar Emas 'wait n see' Jelang Rilis FOMC

Pasar saham Asia sebagian besar jatuh pada perdagangan Rabu (20/09/2023), karena pasar masih berada dalam sentimen risk-off menjelang keputusan suku bunga Federal Reserve, Fed diperkirakan akan bernada tetap hawkish namun membutuhkan beberapa bukti dukungan agar dolar tetap menguat

Yield di Kisaran Tinggi Jelang Fed Pertahankan Suku Bunga
Yield di Kisaran Tinggi Jelang Fed Pertahankan Suku Bunga

Pasar saham Asia merosot cukup dalam pada perdagangan Selasa (19/09/2023), karena kekhawatiran terhadap sektor properti Tiongkok membebani pasar Kemenkeu Janet Yellen, Senin kemarin, mengatakan tidak ada indikasi bahwa ekonomi AS memasuki fase penurunan

Deposit dengan sistem pembayaran bank lokal DI INDONESIA

Pemberitahuan pengumpulan data

FBS menyimpan catatan data Anda untuk menjalankan website ini. Dengan menekan tombol "Setuju", Anda menyetujui kebijakan Privasi kami.

Ditelepon kembali

Manajer kami akan menghubungi Anda

Merubah nomor

Permintaan Anda diterima.

Manajer kami akan menghubungi Anda

Permintaan panggilan balik berikutnya untuk nomor telepon ini
akan tersedia setelah

Jika Anda memiliki masalah mendesak, silakan hubungi kami melalui
Live chat

Internal error. Silahkan coba lagi

Jangan buang waktu Anda – tetap awasi dampak NFP terhadap dolar dan raup profitnya!

Anda menggunakan versi browser lama Anda.

Perbarui ke versi terbaru atau coba yang lain untuk pengalaman trading yang lebih aman, lebih nyaman dan produktif.

Safari Chrome Firefox Opera