
Pasar saham Asia sebagian besar melemah pada perdagangan Senin (18/09/2023), karena investor masih menghindari risiko sebelum serangkaian keputusan suku bunga bank sentral utama minggu ini, dengan Federal Reserve menjadi fokus utama.
Pasar saham Asia menguat tajam pada perdagangan Senin (04/09/2023), karena data ketenagakerjaan AS yang beragam memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve akan mempertahankan suku bunganya, sementara pasar menunggu langkah-langkah stimulus lebih lanjut dari Tiongkok. Wall Street ditutup bervariasi dan yield Treasury acuan rebound pasca laporan tenaga kerja AS menunjukkan kenaikan tingkat pengangguran, menguatkan harapan Fed akan mempertahankan suku bunganya pada pertemuan September.
Departemen tenaga kerja melaporkan dalam laporan penggajian bahwa bulan lalu ekonomi AS menambah pekerjaan lebih dari perkiraan, tetapi kenaikan tingkat pengangguran bersama mendinginnya pertumbuhan penggajian rata-rata per jam, menguatkan harapan Fed mempertahankan suku bunga acuan bulan ini.
Dolar menguat terhadap euro dan yen Jepang setelah laporan data tenaga kerja Agustus menunjukkan pasar tenaga kerja masih kuat, meskipun ada indikasi pelemahan. Indeks dolar naik 0,58% ke 104,23 dan euro turun 0,59% ke $1.0779 sedangkan terhadap yen Jepang dolar menguat 0,42% ke 146.145.
Menurut CME FedWatch Tool, ada peluang hingga 93% bahwa Fed akan membiarkan suku bunga saat ini tidak berubah pada pertemuan September dan ada peluang 35% kenaikan suku bunga di November. Presiden Fed Cleveland Loretta Mester, Jumat lalu mengatakan pasar tenaga kerja AS masih kuat meskipun ada tanda-tanda keseimbangan yang lebih baik, sementara menegaskan bahwa keputusan suku bunga di masa depan akan tergantung pada data ekonomi yang masuk.
Pejabat ECB Boris Vujcic, Jumat lalu mengatakan pertumbuhan ekonomi yang lemah bisa menurunkan inflasi zona euro turun lebih cepat tetapi pasar tenaga kerja yang tanggguh terus mendorong pertumbuhan gaji secara cepat. Pejabat ECB lainnya, Francois Villeroy de Galhau mengatakan ECB memiliki banyak pilihan pada pertemuan suku bunga mendatang, meskipun suku bunga sudah dekat puncaknya dan ada tanda-tanda inflasi sudah memuncak.
Pasar mengantisipasi 79% peluang ECB akan membiarkan suku bunga tidak berubah pada pertemuan September mendatang10. Harga emas berada dekat level tinggi 1 bulan sebelum konsolidasi di akhir pekan pasca laporan tenaga kerja bulan Agustus yang bervariasi
Fokus saat ini tertuju pada langkah-langkah lain dari Beijing untuk menopang pertumbuhan ekonomi, khususnya langkah-langkah yang lebih mendukung pasar properti setelah Tiongkok meningkatkan likuiditas dolar lokal dan melonggarkan beberapa peraturan hipotek minggu lalu.
RBA akan merilis hasil rapat kebijakan pada Selasa (05/09/2023) pukul 11:30 WIB. Bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunganya, mengingat inflasi Australia telah menurun secara substansial dalam beberapa bulan terakhir.
Emas yang sensitive terhadap suku bunga, memperhitungkan bahwa Fed masih memiliki 3 kali kesempatan untuk merubah suku bung, yaitu September, November dan Desember.
Pasar saham Asia sebagian besar melemah pada perdagangan Senin (18/09/2023), karena investor masih menghindari risiko sebelum serangkaian keputusan suku bunga bank sentral utama minggu ini, dengan Federal Reserve menjadi fokus utama.
Pasar saham Asia sebagian besar naik tajam pada perdagangan Jumat (15/09/2023), karena Tiongkok meluncurkan langkah-langkah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Indeks dolar melonjak ke level tinggi 6 bulan setelah dat akeonomi sebagian besar kuat dari perkiraan.
Pasar saham Asia masih bergerak naik sedikit pada perdagangan Kamis (14/09/2023), mengikuti penguatan Wall Street, karena pasar masih melihat kenaikan inflasi ini belum cukup untuk mendorong Fed untuk kembali menaikan suku bunga. Investor akan menantikan data PPI Amerika yang akan rilis malam ini setelah rilis ECB.
Pasar saham Asia sebagian besar jatuh pada perdagangan Kamis (21/09/2023), karena prospek kenaikan suku bunga AS mengurangi daya tarik aset-aset risiko. Bank of England juga akan memutuskan suku bunganya hari ini, dengan data terbaru menunjukkan
Pasar saham Asia sebagian besar jatuh pada perdagangan Rabu (20/09/2023), karena pasar masih berada dalam sentimen risk-off menjelang keputusan suku bunga Federal Reserve, Fed diperkirakan akan bernada tetap hawkish namun membutuhkan beberapa bukti dukungan agar dolar tetap menguat
Pasar saham Asia merosot cukup dalam pada perdagangan Selasa (19/09/2023), karena kekhawatiran terhadap sektor properti Tiongkok membebani pasar Kemenkeu Janet Yellen, Senin kemarin, mengatakan tidak ada indikasi bahwa ekonomi AS memasuki fase penurunan
FBS menyimpan catatan data Anda untuk menjalankan website ini. Dengan menekan tombol "Setuju", Anda menyetujui kebijakan Privasi kami.
Permintaan Anda diterima.
Manajer kami akan menghubungi Anda
Permintaan panggilan balik berikutnya untuk nomor telepon ini
akan tersedia setelah
Jika Anda memiliki masalah mendesak, silakan hubungi kami melalui
Live chat
Internal error. Silahkan coba lagi
Jangan buang waktu Anda – tetap awasi dampak NFP terhadap dolar dan raup profitnya!