
Pasar saham Asia sebagian besar melemah pada perdagangan Senin (18/09/2023), karena investor masih menghindari risiko sebelum serangkaian keputusan suku bunga bank sentral utama minggu ini, dengan Federal Reserve menjadi fokus utama.
Pasar saham Asia sebagian besar bergerak turun pada perdagangan Jumat (08/09/2023), dimana saham teknologi jatuh karena meningkatnya ketegangan perdagangan AS-Tiongkok. Sementara dolar bersiap untuk membukukan kenaikan terpanjang dalam 9 bulan karena pasar masih terdampak sentimen suku bunga lebih tinggi dan lebih lama. Wall Street ditutup bervariasi pada perdagangan Kamis kemarin, dimana saham Apple menyeret turun indeks S&P dan Nasdaq, serta terkena aksi jual saham pembuat chip setelah kekhawatiran atas pembatasan IPhone oleh Tiongkok.
Sementara data klaim pengangguran membuat pasar khawatir terhadap suku bunga dan inflasi yang mengakar.
Tiongkok memperluas pembatasan penggunaan Iphone oleh Pegawai Negeri, dimana staff Lembaga pemerintahan pusat harus berhenti penggunaan handphone di tempat kerja.
Presiden Fed NY John Williams mengatakan, masih terbuka pertanyaan apakah kebijakan moneter Fed sudah cukup ketat untuk menyeimbangkan ekonomi. Indeks dolar AS menguat 0,1% ke 105,05 setelah sentuh level tinggi 6 bulan dan yield Treasury AS melemah setelah data ekonomi AS. Dolar AS bersiap menutup minggu ini dengan kenaikan terpanjang mingguan dalam 9 tahun, karena berakhirnya siklus pengetatan Fed masih dipertanyakan.
Pejabat Kemenkeu Jepang Masato Kanda mengatakan pada hari Rabu bahwa pihak berwenang tidak akan mengesampingkan opsi apa pun untuk menekan tindakan "spekulatif", sementara kepala sekretaris kabinet Hirokazy Matsuno mengatakan pemerintah mengawasi dengan "mendesak".
Data yang dirilis minggu ini menunjukkan sektor jasa AS secara tak terduga menguat pada bulan Agustus dan klaim pengangguran mencapai level terendah sejak Februari pekan lalu. Sementara di zona euro, produksi industri di Jerman, turun pada bulan Juli.
Harga emas masih stabil setelah data tenaga kerja semalam menunjukkan hasil positif sehingga fokus kembali pada suku bunga. Investor akan bersiap menghadapi data inflasi AS yang akan dirilis minggu depan, sebelum pertemuan Fed minggu depannya lagi.
Pasar saham Asia sebagian besar melemah pada perdagangan Senin (18/09/2023), karena investor masih menghindari risiko sebelum serangkaian keputusan suku bunga bank sentral utama minggu ini, dengan Federal Reserve menjadi fokus utama.
Pasar saham Asia sebagian besar naik tajam pada perdagangan Jumat (15/09/2023), karena Tiongkok meluncurkan langkah-langkah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Indeks dolar melonjak ke level tinggi 6 bulan setelah dat akeonomi sebagian besar kuat dari perkiraan.
Pasar saham Asia masih bergerak naik sedikit pada perdagangan Kamis (14/09/2023), mengikuti penguatan Wall Street, karena pasar masih melihat kenaikan inflasi ini belum cukup untuk mendorong Fed untuk kembali menaikan suku bunga. Investor akan menantikan data PPI Amerika yang akan rilis malam ini setelah rilis ECB.
Pasar saham Asia sebagian besar jatuh pada perdagangan Kamis (21/09/2023), karena prospek kenaikan suku bunga AS mengurangi daya tarik aset-aset risiko. Bank of England juga akan memutuskan suku bunganya hari ini, dengan data terbaru menunjukkan
Pasar saham Asia sebagian besar jatuh pada perdagangan Rabu (20/09/2023), karena pasar masih berada dalam sentimen risk-off menjelang keputusan suku bunga Federal Reserve, Fed diperkirakan akan bernada tetap hawkish namun membutuhkan beberapa bukti dukungan agar dolar tetap menguat
Pasar saham Asia merosot cukup dalam pada perdagangan Selasa (19/09/2023), karena kekhawatiran terhadap sektor properti Tiongkok membebani pasar Kemenkeu Janet Yellen, Senin kemarin, mengatakan tidak ada indikasi bahwa ekonomi AS memasuki fase penurunan
FBS menyimpan catatan data Anda untuk menjalankan website ini. Dengan menekan tombol "Setuju", Anda menyetujui kebijakan Privasi kami.
Permintaan Anda diterima.
Manajer kami akan menghubungi Anda
Permintaan panggilan balik berikutnya untuk nomor telepon ini
akan tersedia setelah
Jika Anda memiliki masalah mendesak, silakan hubungi kami melalui
Live chat
Internal error. Silahkan coba lagi
Jangan buang waktu Anda – tetap awasi dampak NFP terhadap dolar dan raup profitnya!