Pasar saham Asia menguat pada hari Senin (13/11/2023), sementara Treasury dan dolar tetap tenang, karena investor menguatkan sentimen dari reli Wall Street pada hari Jumat lalu, mengabaikan penurunan peringkat Moody terhadap prospek kredit AS. Indeks-indeks utama Wall Street berakhir dengan kenaikan besar pada perdagangan Jumat akhir pekan lalu, didorong oleh saham-saham besar teknologi dan saham-saham pertumbuhan karena imbal hasil Treasury yang mereda, sementara investor menantikan laporan inflasi dan data ekonomi lainnya minggu ini.
Indeks Nasdaq yang sarat dengan saham teknologi, membukukan persentase kenaikan satu hari terbesar sejak 26 Mei. Ekuitas bangkit kembali dari penurunan pada sesi sebelumnya, menyusul komentar hawkish dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell tentang suku bunga.
Indeks dolar AS berada di bawah level tertinggi pasca-payrolls-reports di 106,01, yang dicapai pada hari Jumat, perdagangan terakhir sedikit berubah di sekitar 105,80.
Investor fokus pada imbal hasil Treasury, yang telah sedikit turun dari level tertingginya dalam 16 tahun, dan kebijakan moneter ketika mereka menilai apakah The Fed mungkin akan menaikkan suku bunga untuk mengendalikan inflasi dan kapan bank sentral dapat mulai menurunkan suku bunganya.
Dolar stabil pada hari Senin karena para pedagang menunggu kumpulan data inflasi Amerika Serikat yang diharapkan memberikan petunjuk lebih lanjut pada minggu ini mengenai apakah Federal Reserve memiliki lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mengendalikan tekanan harga.
Euro telah naik ke level tertingginya dalam enam bulan terhadap Pound, karena pasangan EUR/GBP mendekati level 0,8750. Kenaikan ini terjadi meskipun data ekonomi Uni Eropa dan Inggris beragam, dimana angka-angka ekonomi di Inggris berkinerja buruk bahkan melebihi perkiraan.
Pada hari Selasa, investor akan mengamati data tenaga kerja dan upah Inggris serta angka PDB kuartal ketiga UE. Pada hari Rabu kita akan menyaksikan data inflasi Indeks Harga Konsumen (CPI) Inggris dan angka Produksi Industri UE. Minggu ini akan diakhiri dengan pengumuman Penjualan Ritel Inggris dan Indeks Harga Konsumen Harmonisasi (HICP) UE pada hari Jumat.
Harga minyak turun pada hari Senin, membalikkan kenaikan hari Jumat lalu, karena kekhawatiran baru atas berkurangnya permintaan di Amerika Serikat dan Tiongkok, sehingga melemahkan sentimen pasar.
Harga emas naik tipis pada hari Senin karena investor menantikan data inflasi AS menyusul pernyataan hawkish dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell pekan lalu yang mendorong emas batangan ke level terendah dalam lebih dari tiga minggu pada minggu lalu.
Outlook USD

Dolar AS masih dalam kanal tren naik dengan formasi Higher High dan Higher Low. Ini membuka peluang untuk lanjut bullish menguji high 106.00 meskipun cukup rentan terkena aksi bearish menuju low sebelumnya 105.37.
