Pasar saham Asia sebagian besar masih bergerak sideways pada perdagangan Selasa (12/09/2023), setelah faktor penggerak pasar dari bank sentral Tiongkok (PBoC) dan Jepang (BoJ) memulihkan aset berisiko. Trader juga menantikan data inflasi sebagai indikasi suku bunga sudah mencapai puncaknya. Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Senin kemarin, seiring investor menantikan data inflasi AS pada hari Rabu, sementara BoJ mengutarakan rencanannya untuk berlanjut keluar dari era suku bunga negatif.
Indeks Nasdaq naik hingga 1,1%, sementara indeks S&P 500 dan indeks Dow Jones masing-masing naik 0,7% dan 0,3%.
Para analis memperkirakan inflasi bulan lalu akan kembali memanas karena harga minyak yang meningkat, namun inflasi inti kemungkinan akan mendingin secara tahunan. Data inflasi ini akan memberikan petunjuk atau indikasi hingga berapa lama bank sentral akan mempertahankan siklus pengetatan ini. Pasar sudah mengantisipasi Fed akan mempertahankan suku bunga tidak berubah pada pertemuan 19-20 September mendatang, meski jalur ke depannya masih belum pasti.
Yuan Tiongkok mengalami hari terbaiknya dalam enam bulan setelah pihak otoritas mengulangi komitmen untuk memperbaiki pergerakan satu arah. Reuters melaporkan bank sentral telah meningkatkan pengawasan terhadap pembelian dolar.
Yen Jepang juga mencatatkan hari terbaiknya terhadap dolar dalam dua bulan, setelah Gubernur Bank of Japan Kazuo Ueda mengatakan para pengambil kebijakan mungkin memiliki informasi ekonomi yang cukup pada akhir tahun untuk menentukan bahwa suku bunga jangka pendek perlu dinaikkan.
Dolar melemah terhadap mata uang utama, sementara sterling lanjutkan pemulihan minggu lalu dan euro pun menguat. Yen Jepang menguat terhadap dolar setelah komentar hawkish Ueda.
Harga Bren berada di $90,64, turun 0,01% dan harga WTI berada di $87,29 per barel, turun 0,25%. Harga minyak Brent stabil di atas $90 per barel pasca pengumuman Rusia dan Arab Saudi memperpanjang periode pemangkasan produksinya.
Harga emas menguat dengan memanfaatkan pelemahan dolar AS menjelang rilis data inflasi minggu ini. Investor emas akan berfokus pada data inflasi AS yang akan rilis Rabu dan Kamis besok.
Outlook USDJPY

