Pasar Saham Naik Pasca Inflasi AS Picu Harapan Tidak Ada Lagi Kenaikan Suku Bunga

Pasar Saham Naik Pasca Inflasi AS Picu Harapan Tidak Ada Lagi Kenaikan Suku Bunga

Pasar saham Asia bergerak naik tajam pada hari Rabu (15/11/2023), karena lemahnya data inflasi AS mendorong harapan tidak adanya lagi kenaikan suku bunga, sementara suntikan likuiditas besar-besaran oleh bank sentral Tiongkok juga meningkatkan selera risiko. Wall Street ditutup positif pada perdagangan kemarin, dimana indeks S&P 500 dan indeks Nasdaq membukukan persentase kenaikan harian terbesar sejak 27 April karena data inflasi yang lebih lemah dari perkiraan mendukung pandangan bahwa Federal Reserve mungkin selesai menaikkan suku bunga.

Data menunjukkan harga konsumen AS tidak berubah pada bulan Oktober karena masyarakat Amerika membayar lebih sedikit untuk bensin, dan kenaikan angka inflasi tahunan merupakan yang terkecil dalam dua tahun terakhir. Dalam 12 bulan hingga Oktober, CPI naik hanya 3,2% – di bawah perkiraan ekonom 3,3%– setelah naik 3,7% pada bulan September.

Ekspektasi terhadap pemangkasan suku bunga The Fed tahun depan juga bergeser mengikuti data yang dirilis semalam. Suku bunga berjangka AS pada hari Selasa memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar 65% di bulan Mei, dibandingkan dengan 34% pada hari Senin, menurut CME FedWatch tool.

Investor juga fokus pada negosiasi yang dilakukan anggota parlemen AS mengenai rancangan undang-undang pendanaan karena mereka menghadapi tenggat waktu akhir minggu ini untuk mendanai pemerintah federal.

Dolar turun lebih dari 1% terhadap mata uang utama setelah rilis data harga konsumen AS menunjukkan laju inflasi semakin moderat pada bulan Oktober, meningkatkan kemungkinan bahwa Federal Reserve selesai menaikkan suku bunga. Indeks dolar, yang mengukur mata uang AS terhadap enam mata uang lainnya, turun 1,55% menjadi 103,98, berada di jalur penurunan persentase satu hari terbesar sejak 11 November 2022. Mata uang AS juga mengalami penurunan terbesar sejak November 2022 terhadap euro dan pound Inggris. Mendinginnya inflasi akan memungkinkan Federal Reserve untuk tidak menaikkan suku bunga lagi dan mulai menurunkan suku bunga pada bulan Mei.

Suntikan likuiditas PBOC disertai dengan data yang menunjukkan ketahanan perekonomian Tiongkok, karena produksi industri dan penjualan ritel tumbuh lebih dari perkiraan pada bulan Oktober.

Para pedagang juga mengamati adanya intervensi pasar mata uang oleh otoritas Jepang, mengingat yen mendekati ambang batas yang mendorong intervensi besar-besaran pada tahun lalu.

Harga minyak sedikit berubah, menghapus kenaikan di awal sesi kemarin, di tengah tanda-tanda ketegangan di Timur Tengah akan mereda dan ketidakpastian mengenai persediaan minyak AS.

Presiden AS Joe Biden mengatakan dia mengadakan diskusi harian untuk menjamin pembebasan sandera yang ditahan oleh kelompok militan Hamas dan yakin hal itu akan terjadi.

Harga emas naik karena dolar dan imbal hasil Treasury melemah setelah data inflasi konsumen AS lebih lemah dari perkiraan, yang memicu lebih banyak spekulasi bahwa Federal Reserve mungkin akan menaikkan suku bunga.

Outlook GBPUSD

ssGBPUSD-15112023.png

GBPUSD bergerak bullish signifikan hingga mampu menembus high sebelumnya 1.2428 pada perdagangan kemarin. GBPUSD naik ke high 1.2505 dan saat ini melakukan konsolidasi sideways di kisaran tinggi.

GBPUSD masih membuka peluang untuk koreksi menuju Pivot 1.2422 karena GBPUSD masih berada di area oversold dan mendukung untuk koreksi sementara. Sedangkan peluang bullish, GBPUSD akan menargetkan R1 1.2580.

Mulai Trading Sekarang-2.png

Menyerupai

FOMC Minutes Kembali Angkat Dolar AS
FOMC Minutes Kembali Angkat Dolar AS

Pasar saham Asia melemah dari level tertingginya pada hari Rabu (22/11/2023), dan dolar mendapat dukungan karena investor mengurangi antusiasme..Para investor emas akan memantau data Klaim Pengangguran AS, Pesanan Barang Tahan Lama, dan survei Sentimen Konsumen

Ekonomi Global Melambat? Pasar Nantikan FOMC Minutes
Ekonomi Global Melambat? Pasar Nantikan FOMC Minutes

Pasar saham Asia sebagian besar naik pada hari Selasa (21/11/2023), mengikuti penguatan semalam di Wall Street karena pasar memperkirakan..Penjualan Black Friday akan menguji detak perekonomian AS. Pasar minyak memiliki kekhawatiran atas melemahnya permintaan di tengah perlambatan..

Berita terbaru

Angka Penjualan Ritel Australia Hambat Laju Kenaikan AUD
Angka Penjualan Ritel Australia Hambat Laju Kenaikan AUD

Pasar saham Asia bergerak naik pada hari Selasa (28/11/2023), karena para pedagang tetap absen menjelang serangkaian data ekonomi utama dari..Penurunan angka penjualan ritel Australia juga meningkatkan harapan terhadap penurunan inflasi, yang dapat memicu sikap kurang hawkish dari Reserve Bank.

Black Friday dan Penundaan Pertemuan OPEC+, Bagaimana Hasilnya?
Black Friday dan Penundaan Pertemuan OPEC+, Bagaimana Hasilnya?

Harga minyak masih bergerak beragam setelah anjlok lebih dari 1% di tengah kekhawatiran atas penundaan pertemuan OPEC+. Pasar saham Asia terseret turun oleh sentimen Tiongkok pada hari Jumat (24/11/2023), karena investor menunggu lebih banyak indikasi

Deposit dengan sistem pembayaran bank lokal DI INDONESIA

Pemberitahuan pengumpulan data

FBS menyimpan catatan data Anda untuk menjalankan website ini. Dengan menekan tombol "Setuju", Anda menyetujui kebijakan Privasi kami.

Ditelepon kembali

Manajer kami akan menghubungi Anda

Merubah nomor

Permintaan Anda diterima.

Manajer kami akan menghubungi Anda

Permintaan panggilan balik berikutnya untuk nomor telepon ini
akan tersedia setelah

Jika Anda memiliki masalah mendesak, silakan hubungi kami melalui
Live chat

Internal error. Silahkan coba lagi

Jangan buang waktu Anda – tetap awasi dampak NFP terhadap dolar dan raup profitnya!

Anda menggunakan versi browser lama Anda.

Perbarui ke versi terbaru atau coba yang lain untuk pengalaman trading yang lebih aman, lebih nyaman dan produktif.

Safari Chrome Firefox Opera